Senin, 24 Februari 2014

Sebuah Keberanian

Pada suatu hari hiduplah 2 orang sahabat bernama Budi dan Dani. Mereka adalah sahabat yang selalu bersama dalam suka dan duka, hingga suatu saat mereka diberi misi untuk menyelamatkan dunia yaitu memberantas teroris yang ingin menghancurkan Museum yang sangat berharga di negara Amerika. Budi menjadi komandan di Selatan Negara Amerika dan Dani menjadi komandan di Utara Negara Amerika. Sampai hari penghancuran mereka belum berdiskusi tentang bagaimana untuk membatalkan misi penghancuran itu karena banyak teroris yang menjaga setiap pos polisi. Budi dan Dani memberanikan diri untuk keluar pada malam hari di waktu para teroris sedang tertidur pulas ,dengan sangat hati hati mereka berdua keluar dari tempatnya masing masing dan langsung menuju tempat untuk berkumpul. Mereka menyusun rencana untuk menggagalkan misi ini. Mereka setuju bahwa  hanya berdua yang akan pergi ke Museum. Tanpa menunggu lama mereka langsung pergi ke Museum itu dengan mobil polisi. 

Sesampai disana mereka langsung ke tempatnya masing masing. Karena Sudah larut malam para penjaga bergantian untuk menjaga Museum itu. Saat Budi dan Dani masuk ke sebuah ruangan peninggalan sejarah Dinosaurus merek terlihat oleh salah satu teroris yang sedang berjaga, dengan cepat Budi dan Dani berlari ke tempat persembunyian, dan mengatur rencana ke 2. Rencana yang ke 2 yaitu berjalan di atas atap untuk mencapai tempat komandan teroris berada dan langsung membunuhnya. Rencana ke 2 itu langsung dilaksanakan oleh mereka berdua. Tetapi saat ia hampir mencapai ruangan komandan teroris Budi tertembak dan ia meninggal. Karena Dani tak mau menerima itu semua Dani sangat marah ia langsung mengambil pistol di tembok lalu dengan berani ia langsung menembaki semua teroris yang melintas didepannya dengan cekatan. Sampai akhirnya tinggal komandan teroris saja yang belum tertembak.

 Saat Dani mendekati Komandan teroris itu ia langsung ditembak tadinya Dani tidak melihat pistol ditangan Komandan tapi enyata sang komandan menyembuyikan pistol di kakinya agar tidak terlihat akhirnya  Dani  pun meninggal. Dengan terbunuhnya Dani komandan teroris sangat bahagia ia tertawa terpingkal pingkal, tapi ia mendengar ada yang berteriak " Siapa yang berani membunuh temannku !!??". Ternyata Budi belum mati ia memakai jaket anti peluru jadi pelurunya tidak mengenai tubuh Budi dan ia tidak mati Budi hanya pura pura mati. Tapi Dani juga bangkit lagi karena ia juga memakai jaket anti peluru jadi mereka berdua merencanakan semua ini. Dengan keberanian mereka berdua yang bersatu menjadi semangat yang kuat, mereka melawan Komandan teroris dengan penuh percaya diri mereka saling menyerang satu sama lain sampai akhirnya peluru di pistol Budi dan Dani habis akhirnya sang Komandan melemparkan bom kepada keduanya dan tak diketahui oleh komandan, Budi dengan beraninya menangkap bom itu dan melemparkannya kembali ke arah komandan. Akhirnya mereka menang, komandan teroris mati mengenaskan. 

Pada pagi itu mereka sudah menyelamatkan salah satu tempat paling berpengaruh di dunia merela pun dijuluki sang pemberani karena mereka sangat berani memberantas terorisme hanya berdua.
Kesimpulannya, kita harus berani untuk memberantas kejahatan. Jangan pernah takut kepada siapa pun tapi kita harus hanya takut kepada Alloh SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar