Pada
suatu hari Hilda dan Ananta sedang menyantap makanan dikantin sekolah. Setelah
menyantap makanan sampai habis mereka pun pergi ke kelas. Tiba-tiba pak kepala
sekolah memanggil mereka berdua untuk datang ke ruangan kepala sekolah. Dengan sigap
mereka langsung pergi.
Sesampainya
di ruangan kepala sekolah mereka duduk di sofa panjang berwarna hitam yang
jaraknya dekat dengan meja kepala sekolah. Dengan ramah pak kepala sekolah
bertanya kepada mereka berdua “ Hilda, Ananta. Kalian adalah murid yang sangat
berprestasi disekolah ini. Bapak harap kalian mau menjadi perwakilan sekolah
ini dalam acara SBBN ( Sekolah Bersih Bebas Narkoba ) yang akan dilaksanakan
dari tanggal 7-16 desember mendatang. Bapak tidak akan memaksa kalian, jadi sekarang
kalian rundingkan dulu. Besok sepulang sekolah kalian datang lagi kesini, mau
ikut atau tidaknya biar pasti.” Hilda dan Ananta pun pamit lalu pergi ke kelas
untuk mengikuti pelajar selanjutnya.
Keesokan
harinya mereka berdua telah sepakat untuk mengikuti acara SBBN, dan mereka pun
sudah memberitahu orang tuanya masing-masing. Sepulang sekolah mereka pun
langsung menuju ruang kepala sekolah untuk menemui pak Kepsek. Saat masuk ke
ruangan itu mereka tidak melihat pak Kepsek. Mereka pun langsung bertanya
kepada guru-guru disitu, ternyata pak Kepsek sedang ada acara ke luar kota
mendadak dan akan pulang pada tanggal 15 Desember. Tapi guru-guru bilang kalau
pak kepsek telah memberi amanat “ kalau Hilda dan Ananta setuju mengikuti acara,
itu mereka harus membuat sekolah kita menang dengan cara :
1.
Memberitahu seluruh
murid untuk selalu menjaga kebersihan
2.
Selalu mengecek
seluruh siswa agar tidak akan ada yang menggunanakan narkoba
3.
Mengadakan acara
bersih-bersih sekolah setiap sesudah istirahat
Dan jangan lupa kalian harus membersihkan
gudang, karena gudang kita sudah sangat kotor” dengan sangat kaget Hilda dan
Ananta mengiyakan semua kata guru itu. Mereka pun berterima kasih dan pamit,
lalu pergi ke kantin.
Sambil
makan jus mereka berbincang panjang tentang perintah dari pak Kepsek. “ Hilda,
gimana nih banyak banget perintahnya. Kirain aku Cuma sedikit dan gak akan
menghabiskan banyak tenaga. Ternyata jauh dari perkiraan.” Ananta ngomel. “ udah
lah terima aja. Lebih baik kita segera melaksanakan tugasnya biar cepet
selesai. Sekarang kita bikin informasi terus tempelin di madding biar semua
pada liat.” Hilda menenangkan. “ ya udah deh ayo!” jawab Ananta dengan
semangat.
“
sekarang semua siswa sudah tau perintah dari pak Kepsek, jadi sekarang tugas
kita harus membersihkan gudang deh.” Ananta menjawab. Dengan sigap mereka
langsung pergi kegudang. Mereka pun langsung pergi ke gudang.
Tak
terasa sekarang sudah tanggal 15 Desember. Hilda dan Ananta mengecek semua
kelas dan siswa sesuai dengan perintah pak Kepsek. “ Sekarang penilaian tentang
kebersihan lingkungan sekolah dan narkoba sudah selesai tinggal penyelesaian
akhir gudang nih yang belum. Sebentar lagi pak Kepsek datang, jadi kita harus
buru-buru.” Ucap Hilda. “ ya udh ayo kita harus berusaha sedikit lagi.
GAMBATE!!!!” Ananta menjawab dengan semangat 45. Mereka berdua pun pergi menuju
gudang.
Waktu
berlalu begitu cepat. Tak terasa kegiatan membersihkan gudang sudah selesai. Sekarang
gudang sekolah sudah tidak terlihat seperti gudang lagi. Mereka berdua sudah
sukses melaksanakan perintah pak Kepsek. Dan dengan kebetulan Pak Kepsek datang
saat mereka sudah selesai dengan gudang, kelas, dan siswa. Mereka langsung
ganti baju, lalu pergi ke lapangan.
Pak
Kepsek datang dengan sesingkat pidato tentang pentingnya menjaga kebersihan. Setelah
itu pak Kepsek kembali bekerja. Semua murid kembali ke kelasnya masing-masing. Hilda
dan Ananta pergi ke ruangan Kepala sekolah untuk membicarankan semuanya. Dengan
panjang lebar mereka menceritakan seluruh kegiatan sampai sedetail-detailnya. Pak
Kepsek sangat senang mendengarcerita mereka, tapi perjuangan belum selesai
karena besok sekolah mereka akan dinilai oleh panitia lomba. Pak Kepsek, Hilda
dan Ananta pun berdoa bersama agar ekolahnya menang dalam lomba.
Keesokan
harinya para panitia lomba datang dan langsung menilai semua sudut sekolah. Sesudah
menilai mereka langsung pergi ke sekolah lain. Sebelum pergi panitia
memberitahukan kalau pengumumnan pemenang akan dilakukan pada tanggal 10 Januari
sesudah libur sekolah selesai.
Sekarang
tanggal 10 Januari Hilda, Ananta, Pak Kepsek dan seluruh warga sekolah sedang
menantikan pengumuman lomba SBBN. Dengan sangat tegang mereka mendengar
pengumuman dari sebuah layar yang sengaja dikirim langsung dari panitia lomba. “
pemenang lomba SBBN tahun ini jatuh Kepada…… perwakilan sekolah yang bernama……
HILDA DAN ANANTA….!!!!!!!!!! “ seluruh warga sekolah langsung bersorak dengan
kemenangan sekolahnya. Pak Kepsek tidak salah memberikan tanggung jawab kepada
Hilda dan Ananta. Hilda dan Ananta pun tak percaya.
Pesan
dicerita ini adalah jika kita diberi tanggung jawab oleh siapapun dan sebesar
apapun kita harus menjalankannya dengan baik, dan lakukan tanggung jawab itu
dengan kerja keras. JJJJ